Kamis, 03 Mei 2012

SISTEM DISPERSI



Bila suatu zat dicampurkan dengan zat ain, maka aka terjadi penebaran secara merata dari suatu zat ke zat lain yang disebut dengan sistem dispersi. Tepung kanji bila dimasukkan ke dalam air panas maka akan membentuk sistem dispersi, dengan air sebagai “medium pendispersi” dan tepung kanji disebut “zat pendispersi”.
Berdasarkan ukuran partikelnya, sistem dispersi dibedakan menjadi 3 kelompok yaitu larutan, koloid, dan suspensi. Secara aepintas perbedaan antara suspensi (sering disedbut suspensi kasar) dengan larutan (sering disebut larutan sejati) akan tampak jelas dari homogenitasnya, tetapi akan sulit dibedakan antara larutan dengan koloid atau antara koloid dengan suspensi kasar.
1. Suspensi
Merupakan suatu sisem dispersi dengan partikel yang berukuran relative besar tersebar merata di dalam medium pendispersinya. Pada umumnya sistem dispersi merupakan campuran yang heterogen.
Sebagai conth adalah endapan hasil reaksi atau pasir yang dicampur dengan air. Dalam sistem dispersi tersebut partikel-partikel terdispersi dapat diamati dengan mikroskop atau bahkan dengan mata telanjang.
.Suspensi merupakan sistem disperse yang tidak stabil, sehingga bila tidak diaduk secara terus menerus akan mengendap akibat gaya gravitasi bumi. Cepat lambatnya suspensi mengendap tergantung besar kecilnya ukuran partikel zat terdispersi. Semakin besar ukuran partikel tersuspensi semakin cepat proses pengendapan terjadi. Pemisahan suspensi dapat dilakukan dengan proses penyaringan (filtrasi).
Contoh suspensi adalah pengendapan Fe(OH)3
2. Larutan
Larutan merupakan sistem disperse yang ukuran partikel-partikelnya sangat kecil sehingga tidak dapat dibedakan (diamati) antara partikel pendispersi dengan partikel terdispersi walaupun menggunakan maikroskop dengan tingkat pembesaran yang tinggi (mikroskop ultra).
Tingkatan ukuran partikel larutan adalah molekul atau ion-ion sehingga larutan merupakan campuran yang homogen dan sukar dipisahkan dengan penyaringan dan sentrifuge.
Oleh karena ukuran partikel zat terdispersi dengan medium pendispersinya hampir sama maka sifat zat terdispersi dalam larutan akan terpengaruh (berubah) dengan adanya zat terdispersi. Contoh larutan dalam kehidupan sehari-hari adalah sirop,air gula, air garam dan lain sebagainya.

3. Koloid
Koloid berasal dari kata “kolia” yang dalam bahasa Yunani berarti “lem”. Koloid merupakan suatu bentuk campuran (sistem dispersi) dua atau lebih zat yang bersifat homogen namun memiliki ukuran partikel terdispersi yang cukup besar (1 – 100 nm), sehingga terkena efek Tyndall. Bersifat homogen berarti partikel terdispersi tidak terpengaruh oleh gaya gravitasi atau gaya lain yang dikenakan kepadanya; sehingga tidak dijumpai pengendapan, misalnya. Sifat homogen ini juga dimiliki oleh larutan, namun tidak dimiliki oleh campuran biasa (suspensi).
Bebrapa koloid dapat terpisah bila didiamkan dalam waktu yang relatif ama meskipun tidak semuanya, misalnya koloid belerang dalam air dan santan. Beberapa koloid lain yang sukar terpisah misalnya lem, cat dan tinta.
Perbedaan secara umum antara suspensi, koloid da larutan dapat dilihat dari tabel dibawah ini:
Perbedaan Umum Sistem Dispersi Suspensi, Koloid dan Larutan
Perbedaan
Suspensi
Koloid
Larutan
Ukuran Partikel
>100 nm
1-100 nm
< 100 nm
Penampilan fisis
Keruh
Pertikel terdispersi dapat diamati langsung dengan mata telanjang
Keruh-jernih
Partikel terdispersi hanya dapat diamati dengan mikroskop ultra
Jernih
Partikel terdispersi dapat diamati dengan mikroskop ultra.
Kestabilan (bila didiamkan)
Mudah terpisah (mengendap)
Sukar terpisah (relatif stabil)
Tidak terpisah (sangat stabil)
Cara pemisahan
Filtrasi (disaring)
Tidak dapat disaring
Tidak dapat disaring

Tidak ada komentar:

Posting Komentar